Hmmm.... nggak banyak yang akan saya posting soal perkenalan diri soalnya saya gak jago nulis:( ini blog pertama saya dan masih banyak yang harus disunting lagi. Jadi maaf ya teman2 kalo blog saya ini masih ala kadarnya bgt.
Nama lengkap saya Nabila Mauraputri Wijayasari Irsyam. Iya tau kok, panjang. Udah berapa orang coba yg komen soal nama saya yg panjang ini wkwkwk. Panggilannya Nabila. Sebenernya banyak sih panggilan saya tuh. Dimulai dr di rumah, saya dipanggil "Mbak" karena saya orang Jawa dan anak sulung. Terus waktu SD dipanggil Nabila, kadang guru suka manggil Bila. Masuk SMP, saya dipanggil "Chacha" aneh kan ya WKWK saya jg lupa gimana ceritanya bisa dipanggil Chacha. Tapi ada beberapa temen geng #ciaa yg punya nama panggilan khusus, yaitu Nay. Masih lebih mendinglah ya daripada Chacha itu kejauhan bgt dr Nabila=))) dan sampe skrg temen2 SMP masih manggil Chacha. Lawak yha.
Oke lanjut masuk SMA kembali lagi menjadi Nabila. Dan di kuliah ada lagi nama panggilan baru yaitu BILU. Ceritanya.....panjang. Nanti deh kapan2 saya bahas. Wkwk.
Saya org Jawa tapi sama sekali nggak bisa bahasa Jawa. Bahkan logat medhokpun nggak ada sama sekali karena saya lahir di Bandung, tepatnya di RS Boromeus tanggal 30 April 1997. Masih muda kan saya.
Papa saya Jawa tulen. Beliau berasal dari kota kecil di Jawa Tengah yang terletak diantara Semarang dan Solo, yaitu Salatiga. Beliau merupakan anak ke 9 dari 10 bersaudara (tapi yg sekarang masih hidup tinggal 5 orang). Papa saya lahir dan besar di tanah Jawa tapi waktu kuliah akhirnya beliau jadi anak rantau ke Bandung. Tapi karena lingkungan kampus dan kos-kosan yang sebagian besar dihuni orang Jawa, jadi papa saya tetap aja nggak bisa bahasa Sunda walaupun bertahunm-tahun hidup di Bandung. Bahkan logat medhoknya masih lengket sampai sekarang. Tapi itu menjadi ciri khas beliau ketika di Kota Kembang ini sangat jarang ditemui orang-orang medhok.
Lulus kuliah, papa saya lanjut kerja di Jakarta, namun karena satu dan lain hal (saya lupa alasannya hehe) beliau kembali lagi ke Bandung dan bertemu jodohnya di Bandung.
Ada Papa, ada juga Mama. Mama saya juga Jawa tulen, tapi beliau lahir dan besar di Bandung. Makanya, mama saya sama seperti saya, orang Jawa yang nggak ada mendhoknya sama sekali. Tapi mama saya masih mending karena dulu kakek dan nenek saya suka mengobrol menggunakan bahasa Jawa sehingga mama saya lumayan fasih berbahasa Jawa. Beliau juga suka mengobrol dengan papa pakai bahasa Jawa. Dan saya hanya bisa terdiam menyimak obrolan mereka. Mama saya seorang ibu rumah tangga. Keseharian beliau selain membereskan rumah yaitu antar jemput adik saya dan bertemu dengan teman-teman gengnya. Mama saya berasal dari Purworedjo, Jawa Tengah, namun seperti yang sudah disebutkan diatas, beliau lahir dan besar hingga bertemu jodohnya di Bandung. Kakek dan nenek saya sama-sama dari Purworedjo tapi beda kampung. Kakek saya berasal dari Desa Wonoboyo dan Nenek saya dari Desa Susuk (susuk dalam bahasa Jawa artinya kembalian). Entah bagaimana ceritanya mereka bisa sampai ke Bandung. Mungkin urusan dinas, mengingat kakek saya dulu adalah seorang TNI AU.
Saya mempunyai 2 orang adik. Yang pertama perempuan, namanya Nahda Mauraputri Wijayanti Irsyam. Namanya hampir mirip dengan saya. Dipanggilnya Dek Nahda, tapi setelah ada adik saya yang laki-laki, dia jadi dipanggil Mbak Nahda. Dia anak yang sangat cantik, kulitnya putih bersih, bening parasnya dan menggemaskan. Namun pada tahun 2014 dia berpulang ke pangkuan Allah SWT.
Yang kedua ada Muhammad Rizki Agungwicaksono Irsyam. Lahirnya sama-sama April dengan saya, beda 27 hari. Dipanggilnya Dek Agung/Mas Agung. Sekarang dia duduk di kelas 5 SD Labschool UPI. Tahun depan dia SMP bertepatan dengan saya yang juga lulus sarjana. Doakan semuanya lancar ya teman-teman!:)
Oke, sekiranya segitu dulu soal perkenalan diri saya. Kalo diceritain detail nanti malah jadi novel.
감사합니다^^
Comments
Post a Comment